Image of Mangir membara

Text

Mangir membara



Ki Ageng Mangir Wanabaya sedang memperhatikan Kinasih menari, raut wajahnya tidak berubah. DI dalam hatinya sesuatu terasa merayap begitu saja, kekagumannya kepada Kinasih seakan mengalir bagai sebuah mata air di sendang yang terus mengeluarkan air bening. Sebelum memasuki kamarnya untuk berbaring istirahat, Ki Ageng memandang sebuah kamar di dekat kamar tidurnya, sebuah ruang pusaka di dalamnya tersimpan sebuah tombak pusaka Mangir yang ngedab-edabi, Kyai Baruklinting. Tombak yang mampu menandingi keampuhan tombak pusaka Mataram, Kanjeng Kyai Pleret. Malam itu, Ki Ageng Mangir yang berada di pembaringan belum bisa memjamkan matanya, dalam angan-angannya masih terbayang sosok Kinasih menari lembut gemulai. Rasanya Kinasih masih menari di pelupuk matanya. Malam semakin larut, dari jauh terdengar suara kentongan dengan nada dara muluk menandakan waktu tengah malam. Dini hari, barulah Ki Ageng Mangir tertidur, setelah lelah memikirka Kinasih yang besok malam diperintahkan untuk menari lagi di halaman rumahnya. Berangsur-angsur kesadaran Ki Ageng mangir pulih kembali, Ki Ageng menyadari malam itu kejadian itu ia hanya sempat tidur sejenak. Ketika bangun dari tidurnya ternyata dirinya sedang duduk di pembaringan. -Uh, ternyata aku telah bermimpi, tetapi kejadian itu seperti nyata terjadi, bukan di dalam mimpi, aku tidak tahu ada apa dengan mimpiku ini? - kata Ki Ageng Mangir dalam hati.


Ketersediaan

F00381S899.221 3 APU mMy LibraryTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
899.221 3 APU m
Penerbit Amara Books : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
324 halaman ; 23 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-7042-15-0
Klasifikasi
899.221 3
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini